Entri Populer

Selasa, 01 Januari 2013

Keutamaan SHOLAT

Pembaca yang budiman, Ketahuilah...

Shalat adalah rukun Islam yang terpenting dan Ulama sepakat bahwa amalan-amalan ibadah yang terpenting adalah Shalat, setelah Syahadatain. Shalat hukumnya Fardhu 'ain bagi setiap mereka yang mengaku muslim yang sudah baligh dan berakal sehat alias tidak gila. Allah azza wa jalla langsung mengfardhukannya kepada Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam di langit yang tinggi (ketika isra' Mi'raj). Kemudian kewajiban ini dipertegas dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi-Nya, dan hal ini telah menjadi pengetahuan umum yang tak bisa disangkal oleh siapapun.

Pembaca yang budiman, berikut ini adalah beberapa Keutamaan Ibadah Shalat
  1. Shalat adalah ibadah yang bisa memasukkan pelakunya ke dalam surga Allah 'azza wa jalla. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu, bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "bagaimana pendapat anda jika saya mengerjakan Shalat fardhu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, dan saya tidak menambah hal itu sedikitpun, Apakah saya masuk surga?", Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab :"YA" (HR. Imam Muslim).
  2. Shalat adalah cahaya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Malik Al-Harits bin 'Ashim Al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :"........... Shalat adalah Cahaya......" (HR. Imam Muslim).
  3. Shalat adalah tiang Agama. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Muadz bi Jabal radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "maukah engkau aku beritahu pokok, tiang, dan puncak urusan Agama ini?" Muadz bin Jabal menjawab : "ya Wahai Rasulullah. Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "pokok urusan Agama adalah shalat dan puncaknya adalah jihad...." (HR. Imam Tirmidzi, ia berkata Hadits Hasan Shahih).
  4. Shalat adalah ibadah yang dapat menghapuskan dosa-dosa (kecil). Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Shalat yang lima waktu, Jumat ke Jumat berikutnya, Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, menghapuskan dosa-dosa yang ada diantara keduaya, jika dosa-dosa besar dijauhi" (HR. Imam Muslim).
  5. Shalat adalah ibadah yang dapat mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar. Allah 'azza wa jalla berfirman, yang Artinya : "....Sesungguhnya Shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar...." (QS. Al-Ankabut : 45). Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah ta'alaa, berkata : "Kadar keislaman seseorang diukur dengan sejauh mana kadar Shalat di dalam hatinya. Sejauh mana cintanya kepada Islam diukur dengan sejauh mana cintanya kepada Shalat, jika dia memandang remeh persoalan Shalat, tidak tergerak hatinya ketika ada panggilan Shalat, maka sesungguhnya begitulah kadar kecintaanya kepada Islam walaupun mulutnya senantiasa mengucapkan ia cinta kepada Islam, tetapi hakekatnya dia tidak cinta kepada Islam.

PONDASI PEMBINAAN GENERASI

 

1.   Pergantian Generasi adalah Sunnatullah
      Generasi yang baik atau yang buruk tergantung dari kesungguhan kita
2. Fenomena       Pergaulan bebas (perzinahan), Narkoba, Proses pendangkalan akidah dan Akhlaq
3.   Renungan buat kita apakah kita telah bersungguh-sungguh atau melalaikannya (1)
4.   Gambaran Generasi yang buruk (2)
a.       Menyia-nyiakan Sholat (meninggalkan, tidak awal waktu, meninggalkan berjama’ah, tidak memperhatikan syarat dan rukun, tidak khusyu)
-          Sholat tiang agama
-          Sholat barometer kebaikan amal (3)
-          Iman dan Kekufuran
-          Mencegah keji dan Mungkar (4)
b.      Memperturutkan hawa nafsu (nafsunya adalah pemimpinnya) (5)
5. Generasi yang baik mengambil teladan dari para  nabi dan Rasul (6) (7) Penanaman Aqidah Tauhid
6.   Buah Aqidah Tauhid :
a.       Adanya muraqabutullah
b.      Akan mudah mengerjakan syariat Allah
c.       Memiliki kepribadian yang kokoh
d.      Memberikan kemanan dan ketenangan
e.       Memberikan nilai rohani (jauh dari stres)
f.       Dasar persaudaraan dan keadilan
7. Aqidah Tauhid akad didapatkan dengan mempelajari Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW secara kontinyu dan berkelanjutan dengan memahaminya sesuai dengan pemahaman generasi terbaik

Dalil-dalil :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

(1)  Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (Attahrim 6)

 فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا(59)
(2) Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (Maryam 59)














Shohih Muslim :
(3) “Sesungguhnya amalan yang pertama dihisab pada hari kiamat adalah Sholat. Jika sholatnya baik, maka baik pula seluruh amalnya. Sebaliknya jika jelek, maka jelek pula seluruh amalnya.

إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
(4) Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. (Al Ankabut 45)

أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ(23)

(5) Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (Al jatsiayah 23)


وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَابَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ(132)أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ ءَابَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ(133)
(6) Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".Adakah kamu hadir ketika Ya`qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya."

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَابُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ(13)
(7) Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Lukman 13)