Entri Populer

Selasa, 01 Januari 2013

PONDASI PEMBINAAN GENERASI

 

1.   Pergantian Generasi adalah Sunnatullah
      Generasi yang baik atau yang buruk tergantung dari kesungguhan kita
2. Fenomena       Pergaulan bebas (perzinahan), Narkoba, Proses pendangkalan akidah dan Akhlaq
3.   Renungan buat kita apakah kita telah bersungguh-sungguh atau melalaikannya (1)
4.   Gambaran Generasi yang buruk (2)
a.       Menyia-nyiakan Sholat (meninggalkan, tidak awal waktu, meninggalkan berjama’ah, tidak memperhatikan syarat dan rukun, tidak khusyu)
-          Sholat tiang agama
-          Sholat barometer kebaikan amal (3)
-          Iman dan Kekufuran
-          Mencegah keji dan Mungkar (4)
b.      Memperturutkan hawa nafsu (nafsunya adalah pemimpinnya) (5)
5. Generasi yang baik mengambil teladan dari para  nabi dan Rasul (6) (7) Penanaman Aqidah Tauhid
6.   Buah Aqidah Tauhid :
a.       Adanya muraqabutullah
b.      Akan mudah mengerjakan syariat Allah
c.       Memiliki kepribadian yang kokoh
d.      Memberikan kemanan dan ketenangan
e.       Memberikan nilai rohani (jauh dari stres)
f.       Dasar persaudaraan dan keadilan
7. Aqidah Tauhid akad didapatkan dengan mempelajari Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW secara kontinyu dan berkelanjutan dengan memahaminya sesuai dengan pemahaman generasi terbaik

Dalil-dalil :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

(1)  Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (Attahrim 6)

 فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا(59)
(2) Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (Maryam 59)














Shohih Muslim :
(3) “Sesungguhnya amalan yang pertama dihisab pada hari kiamat adalah Sholat. Jika sholatnya baik, maka baik pula seluruh amalnya. Sebaliknya jika jelek, maka jelek pula seluruh amalnya.

إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
(4) Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. (Al Ankabut 45)

أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ(23)

(5) Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (Al jatsiayah 23)


وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَابَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ(132)أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ ءَابَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ(133)
(6) Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".Adakah kamu hadir ketika Ya`qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya."

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَابُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ(13)
(7) Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Lukman 13)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar